Teknikal

kamus invstasi
kamus investasi

Dalam berinvestasi atau trading, kita tidak boleh melakukan secara asal-asalan. Sebelum memutuskan beli atau jual, semuanya harus direncanakan secara matang. Supaya risiko kerugian tidak terjadi dalam keputusan investasi. Dan harapannya adalah bisa menghasilkan keuntungan optimal dalam investasi. Salah satu hal yang sangat penting ketika tahap perencanaan itulah terdapat kegiatan analisis.

Secara garis besar, ada beberapa jenis analisis yang populer yang dilakukan di kalangan investor atau trader. Salah satunya adalah analisis teknikal. Orang-orang yang lebih suka penggunaan analisis teknikal sering disebut Chartist.

Pada dasarnya, analisis teknikal adalah sangat mengandalkan ilmu statistika. Yaitu melihat histori transaksi bursa atau emiten di masa lampau untuk melihat tren apa yang terjadi saat ini dan menghasilkan prediksi tren harga di masa depan. Apakah posisi harga sekarang sedang terjadi tren naik atau tren turun. Tren inilah yang sangat dicari oleh Chartist, karena landasan jual-beli adalah ikuti saja tren yang ada, jangan sampai melawan tren. Chartist sangat percaya bahwa tren yang terjadi akan terus berlangsung hingga ada tanda-tanda pembalikan tren.

Lalu, mengapa disebut Chartist? Karena analisis teknikal selalu mengandalkan mengamati Chart atau grafik harga. Manifesto analisis teknikal adalah data historis masa lampau akan selalu berulang. Sejarah akan selalu mengulang dirinya sendiri. Tetapi biasanya praktik analisis teknikal tidak sesederhana melihat grafik saja. Masing-masing Chartist akan memiliki gaya yang tersendiri. Ada yang murni hanya menggunakan line chart, atau menggunakan candlestick chart yang merupakan jenis chart yang paling populer digunakan oleh para Chartist. Itupun ada juga yang masih mengandalkan instrumen tambahan yang sering disebut sebagai indikator yang disematkan pada chart. Penggunaan indikator ini akan sangat membantu Chartist dalam memverifikasi dan memvalidasi tren yang sedang terjadi.

Adapun beberapa indikator yang sering dipakai adalah Stockhastic Oscilator, Moving Average (MA), Moving Average Convergence Divergence (MACD). Gambar di bawah ini adalah tampilan chart yang dipakai dalam analisis teknikal:

Contoh chart saham kode TLKM dengan indikator MACD (sumber: Yahoo Finance)

* Peringatan Discalimer: Pembaca dianggap sudah membaca dan menyetujui Disclaimer oleh Mata di Bursa. Klik tulisan ini untuk membaca selengkapnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*