Averaging

kamus invstasi
kamus investasi

Averaging jika diterjemahkan ke bahasa indonesia berarti merata-rata. Dalam saham atau Foreign Exchange (Forex), istilah ini cukup populer. Karena istilah ini merujuk pada suatu strategi berinvestasi beli saham atau Forex. Strategi ini dilakukan dengan cara mengawali beli pada harga tertentu, lalu setelah beberapa waktu melakukan transaksi beli lagi di harga yang berbeda (terserah harga lebih tinggi disebut Average Up atau lebih rendah disebut Average Down) tetapi tanpa menjual saham yang sudah dibeli pertama tadi. Hal ini biasanya dilakukan berulang-ulang tanpa menjual saham-saham yang sudah dibeli sebelumnya. Strategi ini dinilai cukup berisiko, oleh karena itu dalam penerapan strategi ini harus dibarengi dengan rencana investasi yang matang. Akan tetapi, mayoritas investor yang punya pendirian, biasanya sudah disiplin dan menimbang-nimbang berdasarkan profil risikonya masing-masing. Sehingga ada investor yang suka dengan strategi Averaging, atau ada yang sangat anti.

Averaging ada 2 macam. Yaitu Average Up dan Average Down. Berikut ini penjelasan singkatnya:

Average Up

Investor melakukan transaksi pembelian di setiap kenaikan harga. Biasanya, intervalnya kenaikan poin harganya tidak pasti. Misalnya setiap naik 50 poin beli, naik 50 poin beli lagi, tetapi bisa juga menunggu naik 100 poin baru beli lagi. Hal ini kehendak bebas dari investor tergantung strategi dan kekuatan modal masing-masing. Dengan strategi Average Up, kebaikan yang didapat investor adalah fleksibilitas investasi, tidak harus melakukan pembelian langsung dengan volume besar tapi dengan sistem dicicil. Strategi ini memang sering dilakukan oleh investor jangka panjang yang tujuan investasinya adalah untuk menabung, dengan menyisihkan sebagian pendapatannya yang tidak terpakai. Tetapi jika harga saham turun, justru keuntungan akan lebih cepat tergerus. Bahkan bisa lebih mendekati kerugian karena titik Break Event Point (BEP) juga otomatis ikut naik jika terlalu sering melakukan langkah Average Up.

Average Down

Investor melakukan transaksi pembelian di setiap penurunan harga. Biasanya, intervalnya penurunan poin harganya tidak pasti. Misalnya setiap turun 50 poin beli, turun 50 poin beli lagi, tetapi bisa juga menunggu turun 100 poin baru beli lagi. Hal ini kehendak bebas dari investor tergantung strategi dan kekuatan modal masing-masing. Dengan strategi Average Down, kebaikan yang didapat investor adalah sama dengan Average Up yaitu fleksibilitas investasi. Tetapi yang harus diperhatikan adalah investor harus bijak dan punya perencanaan matang dalam menggunakan strategi ini. Investor harus tahu kapan harus Cut Loss atau masih bisa lanjut jika masih memiliki cadangan dana yang banyak.

* Peringatan Discalimer: Pembaca dianggap sudah membaca dan menyetujui Disclaimer oleh Mata di Bursa. Klik tulisan ini untuk membaca selengkapnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*