Mata di Bursa – Dalam artikel ini disajikan informasi yang cukup menggembirakan. Yaitu secara umum, banyak emiten di sektor Infrastruktur/Utilitas dan secara spesifik di sub sektor Telekomunikasi banyak yang bisnisnya tidak terdampak oleh pandemi Covid-19. Berikut ini hasil pantauan Mata di Bursa.
TLKM
TLKM adalah kode saham untuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Merupakan emiten telekomunikasi yang berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Yaitu nilai pasar di atas 305 Trilyun Rupiah. Pada dokumen yang dirilis di situs IDX, TLKM mengumumkan bahwa kondisi kelangsungan usaha Perseroan saat ini tidak terganggu dan tidak terpengaruh. Dan pernyataannya dirinci seperti ini:
“Secara umum kelangsungan usaha saat ini masih tetap baik, namun terdapat beberapa kendala. Misalnya di segmen Consumer, dengan adanya pembatasan-pembatasan, terdapat kendala dalam pemasangan instalasi IndiHome ke rumah-rumah.”
ISAT
ISAT adalah kode saham untuk PT Indosat Tbk. Emiten yang dulunya merupakan salah satu BUMN namun saat ini kepemilikan mayoritas adalah Ooredoo dari Qatar. Senada dengan TLKM, ternyata ISAT juga mengumumkan kelangsungan usaha Perseroan saat ini tidak terganggu dan tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Tetapi menejemen tampaknya tetap pasang posisi waspada dan sudah menyiapkan banyak langkah antisipasi baik itu di bidang keuangan hingga prospek mendatang. Selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
“Perseroan telah menilai dampak potensial Pandemi COVID-19 terhadap bisnis dan operasional Perseroan, termasuk proyeksi finansial dan likuiditasnya. Peningkatan trafik mengharuskan Perseroan untuk mempercepat investasi dan melakukan perubahan rencana bisnis maupun teknologi untuk mempertahankan kualitas layanan. Untuk mengurangi tekanan terhadap arus kas, Perseroan bersama dengan operator lain dan berbagai asosiasi terkait telah mengajuan permohonan penundaan kewajiban pembayaran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika maupun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Berdasarkan hal ini, Perseroan tidak melihat adanya ketidakpastian material yang akan menyebabkan kerugian yang signifikan terhadap bisnis dan operasional Perseroan atau menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan Perseroan tetap meyakini kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Perseroan akan secara berkelanjutan memantau perkembangan Pandemi COVID-19 dan mengevaluasi dampaknya.”
FREN
FREN adalah kode saham untuk PT Smartfren Telecom Tbk. Emiten ini adalah satu-satunya yang fokus menggunakan seluruh spektrumnya untuk jaringan 4G LTE setelah penutupan jaringan CDMA-nya. Berdasarkan data di IDX, FREN juga tidak terganggu dan tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Dan dengan dijelaskan sebagai berikut:
“Perseroan telah melakukan penilaian atas dampak pandemi COVID-19 ini terhadap bisnis dan operasional Perseroan, dan berdasarkan penilaian tersebut, manajemen Perseroan tidak melihat adanya ketidakpastian material yang akan menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap bisnis dan operasional Perseroan. Perseroan akan terus memantau perkembangan situasi terkini akibat pandemi COVID-19, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi dampak tersebut terhadap bisnis dan operasi Perseroan.”
EXCL
EXCL adalah kode saham untuk PT XL Axiata Tbk. Dulunya adalah operator seluler papan atas dengan produknya yaitu Kartu XL. Lalu kepemilikan mayoritas berpindah ke Axiata Group Berhad dari Malaysia. Khusus untuk EXCL, Mata di Bursa justru menemukan sesuatu yang unik. Yaitu manajemen lebih merasa terancam oleh hal-hal di luar pandemi. Dengan rincian informasi sebagai berikut:
- Kompetisi yang semakin ketat dimana terdapat kecenderungan untuk price war dan penawaran unlimited. Ditambah juga dengan paket khusus Ramadan yang sangat atraktif sekali;
- Komptitor juga aggressive untuk menaikkan traffic ke app masing-masing dengan promo khusus app;
- Daya beli masyarakat yang mulai menurun karena dampak dari berkurangnya beberapa mata pencaharian masyarakat.
Leave a Reply