MaBur’s Investment Journal 24 Juni 2020 : Buy TLKM 10 Lot

Investment Journal (photo by Markus Spiske)
Investment Journal (photo by Markus Spiske)

Pembelian pertama dalam MaBur’s Investment Journal adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dengan kode saham TLKM. Dipilihnya emiten ini adalah karena secara analisis fundamental TLKM memiliki kinerja yang bagus. Emiten ini termasuk Blue Chip. Bahkan mayoritas investor memasukkan emiten ini sebagai legacy stock.

Kinerja TLKM dari tahun 2013 sampai 2019

Seperti yang terlihat pada gambar, kinerja TLKM sejak tahun 2013 hingga 2019 selalu menanjak. Total Kas perusahaan memang cenderung menurun, tetapi jika dilihat total asetnya terlihat semakin tinggi. Hal ini berarti perusahaan giat melakukan investasi demi meningkatkan labanya.

Total pendapatan juga terus meningkat. Dari 83 trilyun Rupiah pada 2013 menjadi 135,6 trilyun Rupiah pada tahun 2019. Peningkatan di atas 100% dalam 5 tahun. Lalu untuk laba bersihnya juga berbanding lurus dengan pendapatannya, juga di atas 100% dalam 5 tahun. Yang berarti bahwa beban keuangan TLKM masih ringan dari tahun ke tahun, yang tidak sampai menggerus laba bersihnya.

Dari segi valuasi juga cukup bagus. PBV 2,64 kali, memang tidak bisa disebut sedang diskon, tetapi kinerja perusahaan sangat bagus sehingga PBV di angka ini masih termasuk wajar. PER juga di atas 15, juga masih wajar. Di sektor yang sama sebenarnya ada yang PER lebih bagus (di bawah 15) yaitu EXCL tetapi secara bisnis, cakupan pasar masih lebih luas TLKM. Sehingga kalau disuruh pilih, kami tetapi pilih TLKM. Tahun 2019 ROA pada level 8,44% dan ROE pada level 15,92% juga termasuk tinggi. Terlebih lagi, operasi usaha TLKM tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19. Sehingga prospek usaha di waktu mendatang masih terlihat bersinar.

Sebenarnya berdasarkan pantauan kami dengan analisis Bandarmologi, TLKM sedang fase distribusi. Terutama di data foreign flow, terlihat asing sedang melepas saham TLKM. Tetapi karena kami berlandaskan untuk investasi jangka panjang, maka acuan kami adalah analisis fundamental.

Money Management

Seperti strategi awal, kami menjatahkan 50% dari total dana untuk saham Blue Chip, tetapi tidak kami langsung habiskan. Untuk TLKM di pembelian awal ini kami mulai dari 10 saja. Seandainya nanti harga sahamnya turun per 100 poin, maka akam kami lakukan pembelian lagi kelipatan 10 lot. Strategi ini biasa disebut sebagai strategi Average Down. Namun kami masih tetap berusaha disiplin, jika sudah mencapai 50% dari total dana, Average Down akan kami hentikan.

Take Profit

Kami tidak menentukan target profit secara spesifik. Karena saham TLKM ini termasuk legacy stock, maka akan kami pegang selama mungkin sebagai portofolio.

Stop Loss

Kami akan melakukan cut loss jika penggunaan dana sudah sampai 50% dari total dana dan terlihat tanda-tanda kinerja TLKM memburuk. Atau jika harga saham TLKM turun hingga ke level di bawah 1.000.

Target Waktu

Kami tidak menentukan target waktu secara spesifik. Karena saham TLKM ini termasuk legacy stock, maka akan kami pegang selama mungkin sebagai portofolio.

Done Summary

Kami eksekusi buy di harga 3.160 supaya langsung tereksekusi. Dengan pembelian 10 lot, sehingga total pengeluaran adalah Rp 3.166.320 (ada tambahan Rp 6.320 adalah biaya transaksi beli).

Tampilan Order Book TLKM saat akan transaksi beli
Transaksi beli TLKM 10 lot pada harga 3.160
Tampilan portofolio

Perhatian : MaBur’s Investment Journal ini bukan untuk mengajak beli-jual saham tertentu, ini hanyalah sarana edukasi dan evaluasi untuk investor/pembaca. Setiap risiko kerugian dari keputusan investasi yang dilakukan oleh investor/pembaca adalah tanggung jawab masing-masing, bukan tanggung jawab MaBur.

* Peringatan Discalimer: Pembaca dianggap sudah membaca dan menyetujui Disclaimer oleh Mata di Bursa. Klik tulisan ini untuk membaca selengkapnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*